About Me
Name: dee
Home: Bandung 1/2 Jakarta, Jawa Barat, Indonesia
About Me: Simple.. Easy going.. but a li'll bit moody sometimes
See my complete profile
Previous Post
Archives
Shoutbox

Name :
Web URL :
Message :

Links
Powered by

Isnaini Dot Com

BLOGGER

 

 

 
  Thursday, February 16, 2006  
 
 
Bebek Buruk rupa
Aku yakin semua orang pasti pernah mendengar cerita ini. Cerita yang bagi sebagian orang hanya sebagai pengantar menjelang waktu tidur.. dan setelah itu dilupakan begitu saja, toh pada akhirnya si bebek buruk rupa ternyata berubah menjadi seekor angsa yang tercantik diantara kelompoknya.

Tapi.. tidak bagiku.

Cerita itu punya makna tersendiri untukku. Melihat si bebek buruk rupa.. aku seperti melihat diriku sendiri. Memangnya salah siapa jika si bebek di lahirkan dengan bentuk seperti itu?.. Siapa juga yang mau dilahirkan dengan bentuk yang tidak sempurnya?..
Jika boleh memilih, semua orang pasti ingin dilahirkan seperti Barbie dan Kent dengan segala kesempurnaannya.. dengan segala keindahan bentuk dari setiap inci tubuh dan wajahnya.
Tapi.. jangan bermimpi di siang hari. Karena pasti Tuhan punya rencana lain.

Setidaknya bagiku...

Ketika masih duduk di bangku sekolah dasar.. aku tak pernah punya teman. Semua orang dikelas seperti menjauhiku. Padahal Aku tidak berpenyakit yang sekiranya dapat ditularkan pada orang lain. Tubuh ku juga tidak cacat. Aku hanya sedikit kurus dan agak hitam.
Teman-teman yang lain selalu mengolok-ngolokku mereka beramai-ramai meneriaki-ku
"Dian Jelek... Dian Jelek..."
Entah kenapa, saat itu aku begitu sakit mendengar ucapan mereka. Aku tak punya keberanian melawan. Jumlah mereka terlalu banyak. Yang kulakukan hanya satu.. Aku hanya bisa menangis. Tak ada yang membelaku, kecuali para guru yang berusaha melerai.. itupun memang sudah tugas mereka, bukan?!.

Pernah suatu hari aku sangat ingin bermain dengan yang lain. Tapi mereka mengajukan satu syarat. Aku boleh bermain, dengan catatan aku harus berlari mengikuti sementara mereka semua beramai-ramai naik sepeda. Dan aku menyanggupinya. Pada saat itu aku berpikir.. Jika ini satu-satu nya jalan agar diterima.. Baiklah...!!!
Dan akupun berlari sekuat tenaga.. mengejar orang-orang biadab yang pada saat itu kuanggap sebagai teman. Akau terus berlari dan berlari, hingga tulang kering di kaki ku berasa seperti akan patah. Tapi.. aku terus berlari mengejar mereka yang telah jauh meninggalkanku.

Ada juga saat dimana mereka ramai-ramai memanjat pohon jambu, aku hanya diperbolehkan menunggu dibawah pohon sambil memunguti jambu-jambu busuk yang berserakan yang kemudian menjadi jatah ku. Jika aku berfikir sekarang.. dimanakah harga diriku saat itu?.. Tapi, apakah seorang anak kecil pernah berfikir tentang hak dan harga diri?...

Aku tak pernah mengadukan apapun pada ibuku. Karena aku berpikir.. ini adalah tentang aku bukan tentang ibu.. Jadi aku memilih bungkam.

Aku hidup dalam situasi seperti itu selama enam tahun lamanya.. What amazing life !!

Dan dimana aku sekarang?...
Aku berdiri tegak dihadapan sebuah cermin setinggi tubuhku. Aku menatap bayangan manusia yang hidup didalamnya. Dia jauh lebih tinggi dari belasan tahun yang lalu. Kulitnya perlahan memucat.. tidak sehitam dulu. Badannya yang kurus kering.. kini memperlihatkan bentuk-bentuk yang normal bagi wanita seusianya.
Sekarang dia sudah banyak memiliki teman tanpa harus mengemis dan melakukan pengorbanan demi penerimaan. Dan yang pasti, dia jauh lebih kuat sekarang. Tak lagi cengeng seperti dulu. Airmatanya sudah kering.. telah cukup untuk menangisi hidup setiap hari selama enam tahun lamanya.

Aku semakin mengerti sekarang.. Masa-masa itu adalah pembelajaran yang sangat berharga bagiku dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Aku berusaha lebih menghargai mereka dari berbagai macam sudut pandang. Dan aku suka sekali punya banyak teman.

Aku tak mau lagi ada yang merasakan penderitaan sepertiku dulu.. Jangan lagi ada yang merasa terabaikan.. Jangan lagi ada si Bebek Buruk Rupa..
posted by dee @ 11:11 AM  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home