About Me
Name: dee
Home: Bandung 1/2 Jakarta, Jawa Barat, Indonesia
About Me: Simple.. Easy going.. but a li'll bit moody sometimes
See my complete profile
Previous Post
Archives
Shoutbox

Name :
Web URL :
Message :

Links
Powered by

Isnaini Dot Com

BLOGGER

 

 

 
  Tuesday, July 18, 2006  
 
 
Preman
Di jaman sekarang -- jaman peras-memeras dan gertak-menggertak -- banyak orang yang sok-sok 'an mengaku bergelar preman, supaya dirinya aman, supaya hidupnya nyaman, maka badan pun digambar, di tatto, supaya punya legitimasi sebagai penyandang gelar preman.
tua muda bergaya preman. semuanya untuk kebutuhan hidup aman dan nyaman. bila sang preman datangnya dari klas kéré, maka syarat berani mati adalah tantangan menghadapi persaingan keberanian untuk disebut sebagai preman.

Maka ada istilah preman pasar, yaitu para pengontrol jalannya ekonomi di pasar-pasar. Ada juga yang disebut preman mall, mereka disebut juga sejenis "loverboy" alias arjuna mencari cinta (dan uang). Hanya klasnya berbeda, preman mol bergaya post-mo, berideologi "mokondo". Dosa dan pahala jadi satu dalam mimpinya dunia premanisme. Tergantung pada siapa pengabdianya. Ada yang berfungsi jadi preman lalu turun ke jalan kerna untuk mempertahankan hidupnya dan keluarganya, dan ada juga yang hanya untuk foya-foya dan bergaya hidup seperti orang kaya. Berkuasa dan ditakuti.

Ada 2 muka dari dunia premanisme, di satu pihak dianggap pahlawan sejenis "robin hood" oleh keluarganya, lingkunganya, kelompoknya. kekejaman jaman dianggap sebagai cerita di "sherwood forest", sang preman ngompas orkay untuk membiayai hidup dirinya dan para pengikutnya, dalam rangka melawan penguasa lalim sheriff of nottingham.

Itu kan cerita di negeri yang punya 4 musim, sedangkan dongengnya negeri rayuan pulau kelapa adalah setumpuk legenda tokoh-tokoh dunia model ken arok, si pitung, si jampang, kusni kasdut dst.

Preman bukan hanya berarti pré-makan, alias makan gratis, tapi juga suatu kekuatan fisik yang nampaknya bisa dijadikan alat untuk mendesakkan suatu strategi politik jalanan, politiknya kekerasan.

Jadi bukan sekedar mengingatkan, bahwa kita memang punya budaya jawara, warok, jagoan dstnya, sampai saat ini siapa pun yang jadi penguasa harus membayar "jatah preman" untuk menjaga kekuasaan.

Maka tidak heranlah jika gerombolan preman berjubah keagamaan itu sampai saat ini masih eksis dengan praktek tindak kekerasan, kerna dibelakangnya ada senjata dan uang segudang.


salam, heri latief
amsterdam, 14 juli 2006

=================

Itulah kumpulan paragraf yang aku terima dari e-mail pagi ini. Ngga tahu kenapa cukup menarik perhatian ku. Mungkin otakku ditakdirkan untuk memiliki magnet tersendiri dalam hal kriminalitas.. hee..hee...

Yap... setelah membaca tulisan diatas, dan definisi panjang mengenai bermacam-macam preman, aku jadi ingin menarik suatu kesimpulan yang sederhana. Ternyata semua orang ingin suatu kenyamanan dan hidup yang aman, walaupun harus meraihnya dengan cara yang tidak lazim.. bahkan sampai menjadi preman. Mengapa aku menyebutnya dengan tidak lazim?.. karena terdapat suatu tindakan kekerasan dibalik kekuasaan yang coba di peroleh nya.

Ada satu yang terlupakan oleh si penulis e-mail tersebut. Preman Sekolah. Ini berdasarkan pengalaman ku waktu disekolah lho.. ada sekelompok anak yang diketuai oleh salah seorang dari mereka yang seolah-olah menjadi penguasa sekolah. Dan bertugas meminta pungutan liar dari anak-anak lain yang mereka anggap lebih lemah, selain itu mereka juga sering memiliki side job sebagai tukang pukul. ironis ya.. padahal mereka ada di lingkungan sekolah yang notabene mengajarkan bagaimana berperilaku dan berfikir.

Selain itu ada juga preman yang bersembunyi dibalik kekuasaan seseorang yang berfungsi melindungi kekuasaan tersebut. Ini juga menyedihkan. Ia seolah menguasai lingkungan luar.. tapi begitu menghadap si tuan.. ia membungkuk-bungkuk tak berdaya.. Tukang jagal yang berlindung dalam ketiak kursi penguasa. haa... haa...

Dan yang lebih membuat perutku mual adalah segerombol orang yang mengaku berlindung dan bertugas menegakkan agama.. tapi kelakuannya ngga beda jauh sama preman. Mereka berkeliling... berteriak-teriak sambil mengacungkan parang, Membakar fasilitas umum, dan menyiksa saudaranya sendiri tanpa belas kasihan. Get a life.. people...!!
posted by dee @ 8:48 AM  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home