Hee.. hee... judul yang menarik bukan?.. kesanya provokatif sekali. Kalo menyangkut hal dengan embel-embel porno pasti saja langsung eyes catching. Guess what?... kalian tertipuuuww.. sebenarnya yang akan dibahas disini adalah sebuah pilihan dari hal-hal yang menyangkut porno. waakakak...
Pagi ini aku menerima sebuah e-mail, bunyinya begini :
========= SELALU ADA PILIHAN :
* Manusia Indonesia yang santun, selalu menjaga martabat dan kehormatan, serta cinta keluarga dan setia pada pasangan hidupnya ... atau .... * Manusia yang amoral, liar, merendahkan martabat dengan mengumbar aurat, dan senang menikmati sex bebas ....
YANG MANA PILIHAN ANDA ..?? =========
Woooww... pikiranku langsung tertuju kearah pornografi dan pornoaksi yang saat ini sedang diperdebatkan. Tapi trus kenapa harus mengirin e-mail yang isinya cuma sepotong begitu?.. Apakah si pengirim ingin kita berfikir dulu sebelum mengambil tindakan?... atau sebagai bahan acuan dalam menulis sebuah blog?.. waakakak.... yang ke dua tadi aku cuma bercanda ko'.. sekalipun pada akhirnya aku melakukannya juga... ekekekk...
oke people... kita bahas satu-satu yak...
PILIHAN PERTAMA * Manusia Indonesia yang santun, selalu menjaga martabat dan kehormatan, serta cinta keluarga dan setia pada pasangan hidupnya ...
Swiiitt... swwiiiww... indah sekali. Tipikal manusia ideal sepanjang masa. Siapa sih yang tidak mau menjadi manusia seperti itu?. Tapi yang jadi pertanyaannya apa kah semudah itu?.. setelah kita memilih lalu kita bisa drastis berubah layaknya membalikan telapak tangan?... haaa... haa... Aku ingin tertawa sekeras-kerasnya. Kenapa?... karena kata-kata dalam pilihan pertama itu terlalu muluk. Terlalu Idealis. Terlalu bermimpi tinggi. Ditengah manusia Indonesia yang seperti ini ingin menciptakan suatu bentuk yang seperti itu?... Layaknya mencoba membuat nasi dari beras yang telah menjadi bubur.
Mungkin ada orang yang berpendapat bahwa yang mereka baca barusan hanyalah.. pendapat orang apatis dari otaknya yang juga kosong. Guess what?... I don't give a damn..!!. Memang kenyataannya seperti itu ko. pernyataan pada pilihan pertama tadi memang terlalu berlebihan. Coba saja klo seandainya kalimatnya sedikit dirubah, mungkin seperti "Manusia Indonesia yang tau diri dan tak menambah bobobrok-nya moral bangsa". Mungkin aku akan setuju. Karena yang ditekankan disini memang cukup sederhana namun sifatnya mendasar. MORAL. hal yang sangat pribadi dan hanya bisa dibentuk atas kesadaran diri sendiri. Jika yang lima huruf ini sudah baik.. maka barulah merencanakan pembentukan manusia idealis yang diharapkan diawal pilihan tadi.
PILIHAN KEDUA * Manusia yang amoral, liar, merendahkan martabat dengan mengumbar aurat, dan senang menikmati sex bebas ...
Hmmm... kira-kira ini pendapat siapa yah?.. dan dari sudut mana aku mesti menilainya. Dari sudut pandang para kaum yang fanatik-kah?.. Atau dari sudut para kaum yang menyanjung-nyanjung liberalisme?.. Dari sudut para kaum fanatik?... ok.. tiada lain dan tiada bukan neraka lha solusinya. Dengan semua tek-tek Bengek pasti berujung pada Akhirat dan akhirnya Neraka. That's it... Finish..!!. Yahhh... ngga seru dunkzz... hee.. hee... begitulah.. Hukum Agama memang tak memiliki fleksibilitas seperti hukum Indonesia yang bisa 'disesuaikan' sedemikian rupa. Kalau begitu mari kita berfikir dari sudut pandang seorang kaum liberalis. Woooww.. pikiran para kaum barbar tentang yang beginian pasti lebih menarik. Pilihan kedua seperti sebuah surga dengan kebebasan yang no limit. Menyenangkan. Pembebasan libido tanpa dibatasi aturan. Kemerdekaan yang sebenarnya.
Bergembiralah kaum barbar.. Tapi apakah yang terbaik untuk kalian adalah yang terbaik juga untuk anak-anak kalian kelak?. Apakah apa yang terjadi pada kalian kini patut juga terjadi pada keturunan kalian nanti?. Apakah objek yang kalian nikmati kini.. bisa berupa anak kesayangan kalian kelak yang juga dinikmati orang lain?. Jika keadaannya seperti itu masih kah kebebasan kalian seindah dulu?.. Saat kalian berubah menjadi objek dan tidak lagi menjadi subjek, Masih kah mau merasakan kesenangan yang tanpa batas?..
Well walau bagaimanapun juga pilihan ada ditangan kalian.. YANG MANA PILIHAN ANDA.......????? waaakakakakk....
Hahaha sial, memang agak2 tertipu saya. Aneh sih, kok pilih porno? Jarang2 yang ngaku...:)
Anyway, pilihan pertama memang sangat ideal ya. Tapi bukan hal yang mustahil ada. Pilihan kedua pun, saya pikir ada aja manusia seperti itu. IMHO, mostly orang indonesia akan berada diantara keduanya, jika kedua pilihan itu dianggap sebagai titik ekstrimnya.
Kalo pilihan saya sih, kemungkinan akan berusaha jadi seperti pilihan pertama. Tapi itu pemikiran saya saat ini. Entah nanti2. Apatis juga ya? Karena, Segala sesuatu (at least, di dunia ini) pasti mengalami perubahan. Satu2nya hal tidak pernah berubah adalah perubahan itu sendiri.
Hahaha sial, memang agak2 tertipu saya. Aneh sih, kok pilih porno? Jarang2 yang ngaku...:)
Anyway, pilihan pertama memang sangat ideal ya. Tapi bukan hal yang mustahil ada. Pilihan kedua pun, saya pikir ada aja manusia seperti itu. IMHO, mostly orang indonesia akan berada diantara keduanya, jika kedua pilihan itu dianggap sebagai titik ekstrimnya.
Kalo pilihan saya sih, kemungkinan akan berusaha jadi seperti pilihan pertama. Tapi itu pemikiran saya saat ini. Entah nanti2. Apatis juga ya?
Karena, Segala sesuatu (at least, di dunia ini) pasti mengalami perubahan. Satu2nya hal tidak pernah berubah adalah perubahan itu sendiri.